Pages

Selasa, 01 November 2011

Desktop Environment


Seorang pemula yang  baru belajar Linux, diawal-awal biasanya akan kebingungan melihat tampilan linux karena antara distro yang satu dengan distro yang lainnya memiliki tampilan yang berbeda.
Nah, di sini kita akan mengenal beberapa jenis Desktop Environment.

1. KDE (K Desktop Environment)
KDE (K Desktop Environment) adalah lingkungan desktop (desktop environment) dan platform pengembangan aplikasi yang dibangun dengan toolkit Qt dari Trolltech. KDE dapat ditemui pada berbagai sistem Unix, termasuk Linux, BSD, dan Solaris. KDE juga tersedia untuk Mac OS X dengan bantuan lapisan X11 dan untuk Microsoft Windows dengan bantuan Cygwin

Keunggulan utama KDE :
  • ·         kemudahan pemakaian
  • ·         fleksibilitas
  • ·         portabitilis
  • ·         kekayaan fitur.

KDE dikembangkan sejalan dengan KDevelop, paket pengembangan perangkat lunak, dan KOffice, paket aplikasi office. Huruf "K" mulanya adalah untuk "Kool", tetapi selanjutnya diganti menjadi "K" saja, yang berarti "Aksara pertama sebelum 'L' (untuk Linux) dalam alfabet Latin."

Ciri Khas :
KDE memiliki ciri khas dalam hal penamaan software dengan hampir selalu menggunakan huruf K, seperti Konversation, Okular. Hal ini tidak selalu menjadi suatu keharusan karena ada juga berbagai default software di KDE yang tidak menggunakan huruf K seperti Gwenview.


2. GNOME (GNU Network Object Model Environment)
GNOME (GNU Network Object Model Environment) merupakan sebuah ‘computer desktop environment‘ untuk sistem operasi UNIX dan UNIX-like seperti Linux, BSD dan Solaris. GNOME adalah desktop resmi dari proyek GNU. Proyek GNOME dimulai sejak Agustus 1997 oleh Miguel de Icaza dan Federico Mena dengan tujuan menyediakan free software desktop untuk sistem operasi GNU/Linux. 



Dua jenis lingkungan yang disediakan GNOME adalah:
(1) The GNOME desktop environment, sebuah intuitive dan attractive desktop untuk end-users. 
(2) the GNOME development platform, sebuah framework yang luas untuk membangun aplikasi yang dapat diintegrasikan diseputar desktop.

GNOME tidak saja merupakan sebuah window manager, tapi merupakan sebuah sistem desktop yang mudah untuk berinteraksi dengan banyak sistem dan platform.  Hal ini dikarenakan GNOME menggunakan CORBA (Common Object Resource Broker Architecture). GNOME dibuat berdasarkan lisensi GNU, hal ini membuat GNOME lebih diterima dalam dunia open source jika dibandingkan dengan KDE.
Banyak software diciptakan di bawah bendera proyek GNOME, dan sebagian di antaranya dikeluarkan sebagai The GNOME Desktop. Desktop ini kemudian digabungkan dengan software lain (seperti kernel) untuk menciptakan sebuah sistem yang lengkap, seperti distribusi GNU/Linux atau Solaris dari Sun Microsystems.
Perbedaan paling mencolok yang membedakan antara GNOME dan KDE adalah bahwa KDE dilengkapi dengan lebih banyak aplikasi dibandingkan dengan KDE. Berikut ini merupakan list aplikasi bawaan dari KDE:


3. Xfce Desktop Environment
Xfce adalah sebuah desktop yang kencang dan ringan untuk sistem operasi Linux. Dirancang untuk produktifitas dan sangat mudah dikonfigurasi dengan tetap mengikuti spesifikasi Freedesktop.  Tidak seperti desktop-desktop lain yang lebih berat seperti GNOME dan KDE, Xfce menggunakan daya sistem yang lebih sedikit. Sebagai tambahan, Xfce menyediakan modularitas yang bagus dan dependensi yang lebih sedikit; tidak memakan banyak ruang harddisk dan waktu yang panjang untuk menginstalnya. Xfce dapat diinstal pada beberapa platform UNIX. Diketahui untuk mengkompilasi pada Linux, NetBSD, FreeBSD, OpenBSD, Solaris, MacOS X dan Cygwin, pada x86, PPC, Sparc, Alpha (dikutip dengan sedikit penyesuain dari. Nama Xfce awalnya berdiri untuk XForms Common Environment, tapi sejak Xfce ditulis ulang selama dua kali, maka Xfce tidak lagi menggunakan toolkit XForms.  Adapun namanya tetap, tapi "F" dijadikan huruf kecil  (bukan “XFce”, tetapi “Xfce”). Saat ini, akronim ini tidak berarti apa-apa (saran: X Freakin 'Best Environment').


4. LXDE Desktop Environment
LXDE, Lightweight X11 Desktop Environment, adalah sebuah lingkungan desktop yang ringan dan cepat. LXDE dirancang agar ramah bagi pengguna dan desainnya ramping, ini untu menjaga agar penggunaan sumber daya tetap rendah. LXDE menggunakan RAM dan CPU berkemampuan rendah namun tetap kaya fitur sistem operasi. Penggunaan sumber daya yang rendah inilah yang membuat LXDE hemat energi.



5. XPDE Desktop Environment
XPDE, adalah lingkungan desktop untuk Linux di x86. XPde adalah sebuah Desktop Environment yang dibangun dengan Kylix. Tampilannya mirip Windows, bisa hidup bersama sebagai session gdm/kdm.


Ini hanya beberapa jenis Desktop Environment dari sekian banyak jenis. Walaupun demikian, semoga materi ini bermanfaat untuk kalian yang membaca.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar